
Jakarta –
Seorang pria ditangkap karena mengaku sebagai dokter, dan diketahui telah bekerja sebelumnya di 16 rumah sakit. Bahkan ia menjadi sukarelawan di beberapa kamp medis, membantu pekerja migran selama pandemi Corona.
Dikutip dari Indian Times, kebohongan ini terungkap saat sebelumnya pria India bernama Veeragandham Teja dilaporkan atas kasus dugaan pelecehan. Saat menjalani kasus persidangan terkait laporan tersebut, belakangan aksi penipuan yang dilakukan pria ini pun terungkap.
Nyatanya pria berusia 23 tahun ini bukan dokter dan putus sekolah sejak kelas 5 SD. Semua sertifikat yang digunakan selama ini khususnya terkait lulusan universitas dan izin praktik ternyata dipalsukan, demikian lapor polisi India setempat.
Menurut keterangan polisi, Teja melarikan diri dari rumah pada usia delapan tahun untuk menghindari penyiksaan ibu tirinya. Dia menjelajahi kota-kota seperti Vijayawada, Tirupati, Kolkata dan Lucknow menjual makanan ringan dan botol air di kereta sampai dia bertemu dengan seorang dokter YS Purushotham Reddy. Karena Teja mengaku yatim piatu, Reddy membawanya ke Tirupati dan menyediakan tempat berteduh.
“Apa yang mendorongnya mungkin adalah status dan peningkatan dalam masyarakat, selain uang. Gambaran yang lebih besar adalah raket sertifikat yang dioperasikan oleh konsultan pendidikan. Anehnya, dia bekerja di beberapa rumah sakit super khusus tanpa menimbulkan kecurigaan siapa pun,” kata petugas itu.
Simak Video “100 Dokter Indonesia Telah Gugur Akibat Corona“
[Gambas:Video 20detik]